Rabu, 02 Oktober 2013

KAFT UNSYIAH

Pada saat Fakultas Teknik Unsyiah berusia 25 tahun, para pendiri dan alumninya berhimpun dalam suatu Musyawarah Besar ( Mubes ) pada tanggal 24 September 1988 dan mendeklarasikan pembentukan  organisasi alumni yang bernama KAFT UNSYIAH ( Keluarga Alumni FT Unsyiah ). Mubes ini dihadiri pendiri FT Unsyiah seperti  Ir.Abdul Muluk dan Ir Soedarsono Tjokroseputro bersama alumni generasi pertamanya diantara lain : Ir.M.Ali Ismail M.Eng, Ir. Imran A.Rahman M.Eng, Ir Bustam Husein, Ir.Sukmayetti dan Ir. Maasri St.Bandaro. Dewan Pengurus KAFT Unsyiah yang pertama sekali ini adalah Ir.Buchari RA sebagai Ketua Umum / Dekan FT Unsyiah ex.officio dan Ir Thantawi Jauhari MSc sebagai Sekretaris Umum / PD I FT Unsyiah ex.officio. Saat itu aku ditunjuk sebagai Wakil Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi.Saat itu alumni FT Unsyiah berjumlah 554 orang yang terdiri dari 3 jurusan : Teknik Sipil, Mesin, dan Kimia.
Mubes KAFT Unsyiah kedua berlangsung pada tanggal 20 Maret 1999 dan mengamanahkan kepada Ir.Usman Budiman seorang birokrat di Dinas Pengairan Aceh sebagai Ketua Umum dan Ir Agussalim MSc seorang akademisi sebagai Sekretaris Umum.Pada kepengurusan kali ini aku ditunjuk sebagai  Ketua Departemen Organisasi.
Mubes KAFT Unsyiah ke tiga diselenggarakan pada tanggal 13 September 2003 dengan menunjuk Ir. M.Ali Gadeng MBA salah seorang direktur di AAF pabrik pupuk Asean di Lhokseumawe sebagai Ketua Umum dan aku sebagai Sekretaris Umum.Pada priode ini berlangsung musibah nasional Tsunami 26 Desember 2004 dan  sebahagian pengurusnya syahid.
Mubes KAFT Unsyiah ke empat berlangsung pada tanggal 28 Desember 2008 yang telah menghasilkan kepengurusannya adalah Ir.Muhyan Yunan MSc seorang birokrat di Dinas Binamarga Aceh sebagai Ketua Umum dan DR.Ir Alfiansyah Yulianur BC seorang akademisi sebagai Sekretaris Umumnya. Dijajaran kepengurusannya ini aku dipercaya sebagai Ketua  I yang membidangi pembinaan Organisasi dan Almamater. Sebuah perjalanan panjang yang penuh suka dan duka sepanjang 25 tahun pada organisasi yang kucintai ini......KAFT Unsyiah.

50 TAHUN FT UNSYIAH

LEMBAGA AFFILIASI FT UNSYIAH

Fakultas Teknik Unsyiah pada era tahun 1970 an dalam mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi selain menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswanya juga menyumbangkan kemampuan nya dibidang riset dan pengabdian masyarakat demi pembangunan Aceh. Sejumlah dosen yang mempunyai kemampuan rekayasa teknik dan di dukung dengan peralatan laboratorium konstruksi bekerja keras secara kolektif bersama mahasiswa tingkat akhir melakukan survey ,investigasi dan perencanaan teknik beberapa proyek infrastruktur.
Studio perencanaan kelihatan sibuk layaknya sebuah biro konsultan teknik,memang saat itu masih langka di Aceh.Dengan networking yang cukup baik dari Ir,Sudarsono Tjokroseputro dan alumni UGM di Departemen PU dan BUMN seperti PT Waskita Karya sehingga lembaga ini menangani beberapa proyek  antara lain : Bendungan irigasi Kr.Jreu,
Pelabuhan Krueng Raya,Prasurvey Pengendalian Krueng Aceh dan  Prainvestigasi Pembangunan  Kilang LNG Arun.Selain itu juga dukungan tenaga ahli pada konsultan dan kontraktor yang mengerjakan Gedung Gubernur dan DPRD pada pekerjaan struktur beton dan bajanya.Juga pada Proyek Pembangunan Jalan Bireun - Lhokseumawe yang dikerjakan salah seorang pengusaha konstruksi Aceh, Teuku Markam.
Angkatan Darussalam yang pertama dari FT Unsyiah memiliki keahlian khusus : Ir.M.Ali  Ismail /ahli fondasi dan mekanika tanah,Ir.Imran A.Rahman/ ahli struktur beton, Ir.Bustam Husein / ahli jalan raya dan pemindahan tanah mekanis, Ir.Maasri Sutan Bandaro / ahli struktur baja dan kayu dan Ir.Sukmayeti / ahli teknik penyehatan.Sebuah inspirasi bagi para profesor dan doktor teknik masa kini.....

50 TAHUN FT UNSYIAH

AWAL KULIAH DI FAKULTAS TEKNIK UNSYIAH

Pada tahun 1972 aku mendaftar di Fakultas Teknik Unsyiah dengan nomor mahasiswa 552 jurusan sipil. Tekad ini sudah ada  sejak aku berjanji dengan kepala sekolahku di SMP I Banda Aceh,alm.Pak Hassan. Saat itu aku belum bisa  membedakan  antara seorang arsitek dan seorang insinyur sipil, pokoknya cita citaku menjadi insinyur.Aku masih bertemu dengan pak Ir Sudarsono Tjokroseputro dekan FT Unsyiah yang berwibawa itu.
Pada masa perploncoan yang keras dan melelahkan, aku  baru merasakan betapa disiplinnya para seniorku membimbing  mental kami sebagai mahasiswa teknik.Solidaritas yang dibalut kesetiakawanan serta silaturahim yang hangat setelah masa plonco berakhir.
Secara estafet kami sebarkan virus keakraban teknik ini kepada generasi selanjutnya dan sampai hari ini ruh kebersamaan masih ada ,walau berbeda karakternya menurut zamannya.Aku masih menerima kuliah dari dosen alumni UGM seperti : Ir.Haryoto, Ir Soedibjo Oenoes, Ir.Achmad Sugiharto,Drs Sutarto,Ir.Musbar Ramaly dan dari mereka inilah wabah "Buku,Cinta dan Pesta " tertularkan iklim mahasiswa dari Kampus Biru Jogyakarta. Kehidupan kampus yang dinamis : kuliah, seminar,ujian,perpustakaan,studi banding,masa plonco,inaugurasi dan dies natalis.
Fasilitas belum selengkap saat ini.Untuk menghitung  matematika masih menggunakan mistar hitung yakni sebuah mistar geser berdasarkan skala logaritma yang dapat mendekati perkalian dan pembagian hingga 3 digit.saat itu kalkulator masih langka. Fotocopy belum sampai kekampus ini,sehingga diktat dan salinannya beredar dari tangan ke tangan.Buku di pustaka dikeroyok beramai ramai menterjemahkannya,terutama contoh contoh soal.Zaman yang penuh keterbatasan.

50 TAHUN FT UNSYIAH

KAMPUS BARU SUMBANGAN PERTAMINA

Pada suatu hari , tanggal 19 Januari 1969 sebuah sejarah telah terukir di kampus Darusalam. Mayor Jenderal Ibnu Sutowo Direktur Utama PN Pertamina menyerahkan keharibaan rakyat Aceh sebuah gedung kuliah dan laboratorium untuk FT Unsyiah.Bantuan ini  tidak lepas dari permintaan Gubernur Aceh saat itu,Muzakir Walad yang  punya perhatian penuh kepada pendidikan putera puteri  Aceh. Dekan saat itu masih dijabat oleh Ir Sudarsono Tjokroseputro,dengan tangan dingin dan kepemimpinannya telah mengantarkan  manajemen   fakultas ini menjadi maksimal dan efektif.
Gedung FT Unsyiah ini terdiri  dari : kantor dekan ,dosen, pengajaran, perpustakaan,studio perencanaan dan ruang kuliah.Sebuah aula konstruksi kayu desain sendiri melengkapi ruang kuliah yang ada.
Laboratorium terdiri dari : Pengujian Material kayu dan baja, Bahan  Konstruksi Bangunan,  Mekanika Tanah dan Ilmu Ukur Tanah dilengkapi alat  pengujian yang cukup mutakhir saat itu. Sehingga pengujian material, beton  konstruksi, penyelidikan tanah dan survey pengukuran tanah yang selama ini dilakukan diluar daerah sudah dapat dilakukan di kampus ini.
Kehadiran kampus ini dimeriahkan dengan kepulangan insinyur generasi pertama Unsyiah yang beraffiliasi   dengan UGM, para dosen muda itu adalah : Ir.M.Ali Ismail, Ir.Imran A.Rahman, Ir.Bustam Husein, Ir.Sukmayeti dan Ir.Maasri Sutan Bandaro. Fajar mulai menyingsing di kampus FT Unsyiah.........

Selasa, 01 Oktober 2013

50 TAHUN FT UNSYIAH

TEKAD BULAT MELAHIRKAN PERBUATAN YANG NYATA...........

Angkatan pertama mahasiswa FT Unsyiah berjumlah  113 orang yang terdiri dari 75orang lulusan SMA  B dan  38 orang lulusan STM dimana dari sejumlah mahasiswa ini terdiri dari 4 orang wanita.Suatu jumlah yang  menggembirakan dari animo generasi muda Aceh yang akan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur daerah. Dekan pertama FT Unsyiah dijabat oleh Drs.Marzuki Nyakman disamping bertugas sebagai wakil gubernur Propinsi Aceh.Tugas ini dijabatnya selama setahun pada tahun 1963 hingga 1964.Pengajar pertama fakultas ini berasal dari   pejabat dari instansi teknis di Banda Aceh dan dosen muda dari Universitas Gajah Mada tak kenal lelah menuntun para mahasiswa yang haus  akan ilmu pengetahuan.Mereka begitu bergairah mengikuti kuliah dari gedung STM Banda Aceh hingga gedung Fakultas Hukum lama di kampus Darussalam.Transportasi saat itu masih terbatas,maka sebahagian besar menggunakan sepeda sebagai alat transportasi kuliah. Tahun 1964 jabatan dekan FT Unsyiah diemban oleh salah satu dosen muda tadi yang bernama Ir Sudarsono Tjokroseputro,dan melakukan  hubungan kerja sama dengan FT Universitas Gajah Mada sehingga pada saat  mahasiswa generasi pertama ini yang telah menempuh tingkat doktoral dapat melanjutkan ke Jogya. Maka pada saatnya berbondong bondonglah mahasiswa Aceh menambah ilmunya di UGM.Generasi pertama ini  adalah : M.Ali Ismail, Imran A.Rahman, Bustam Husein, Sukmayetti,Maasri Sutan Bandaro, Jusuf Benseh, Bukhari RA................Kerusuhan G 30 S pada 1965 tidak mengurangi semangat anak muda Aceh ini, tekad mereka  telah bulat untuk membawa pulang gelar insinyurnya ke Aceh.